Surabaya, 27 September 2007
Perjalanan menuju ke Mataram – Lombok
Berangkat dari kantor jam 09.45 mampir dulu di rumah untuk mengambil 1 tas trolly dan 1 tas ransel yang berisi keperluan kerja nanti di mataram.
Perjalanan ke adi sucipto jogjakarta sedikit agak ramai lalu lintasnya, namun memang seperti itu keadaannya sehari - hari, sehingga nyampai di bandara adisucipto jam 11.30 Setelah cek in lalu keluar lagi untuk makan siang, pilihan daku ke rumah makan padang. Baru kali ini daku makan di rumah makan padang itu, ternyata makanannya tidak seenak rumah makan padang yang lainnya. Ayam popnya tidak berasa bumbunya, jadi dingin dingin aja, apalagi gurih, jauuhh deehh. Daku cuman mikir, ada juga yah rumah makan padang yang tidak enak?
Sehabis makan, daku masuk lagi, setelah menunggu sebentar, pesawat batavia dari pontianak sudah mendarat. Singkat cerita, daku boarding, eehh begitu duduk ternyata tempat duduknya sempit seperti lion air gitu, trus lebih parahnya lagi, pegangan tangan ternyata copot, sehingga terlihat rangka aluminiumnya. Waahh bobrok amat pesawatnya. Ibu ibu dibelakang seat daku, ngomel ngomel pada waktu mau duduk. Dia komplen ke pramugaranya, yang sempet daku dengar, dia bilang bahwa dia ketua asosiasi ticket pesawat gitu, tapi entah di surabaya ato di jogjakarta. Daku sih cuek aja, abis nguantukk berat siihh.
Pada waktu take off, sepertinya pesawat kurang stabil, tapi entah karena pilotnya entah karena pesawatnya, berasa banget susah naiknya, malah seringnya naik dikit, turun lagi, naik, turun lagi, jadi untuk mencapai ketinggian yang stabil membutuhkan waktu yang cukup lama rasanya. (Jadi inget naik pesawat merpati baling baling waktu ke padangsidimpuan hehehee)
Pada waktu tengah perjalanan, begitu pesawat ketemu awan yang sedikit menggumpal, pasti goyang, iihh menakutkan juga nih naek batavia. Jadi inget lagi, dulu pernah dari jakarta naek batavia, tapi ternyata disediain pesawatnya bali air, trus daku komplen ama pramugaranya, dia bilang batavia air dengan bali air itu sama koq pak. Hihihiii ternyata dalam dunia penerbanganpun dikenal adanya lempar melempar penumpang kayak bus umum ato metromini heheheee.....
Trus tiba waktunya akan landing di juanda, eehh ketemu lagi awan yang lebih tebal dari tadi, secara mendadak pesawat langsung terguncang & tiba tiba turun seperti kena hampa udara gitu rasanya. Duuhhh ini naik bus kota ato pesawat siihh?
Namun proses landing cukup mulus, karena panjangnya landasan di juanda. Tapi yang membuat daku berpikir adalah sayap dari pesawat seperti yang dipunyai lion dulu, yaitu bagian depan yang bisa ditarik turun, sedangkan yang belakang statis, cuman beberapa bagian yang bisa dinaikkan untuk menyalurkan udara dari depan keatas.
Jadi system pengeremannya adalah dari depan dihalangi dengan sedikit bagian depan sayap yang diturunkan & bagian belakang sayap pesawat dinaikkan sehingga otomatis udara yang lewat dari depan akan menekan pesawat kearah bawah, sehingga terjadi pengereman. Namun bukan itu pada inti dari yang ingin daku ceritakan, yang terpikir pada waktu itu adalah jangan jangan pesawat ini beli dari lion, soalnya beberapa kali naik lion sayapnya sudah tidak seperti ini lagi, tapi model yang biasa dipakai boeing 737.
Terlepas dari semuanya, daku tetap bersyukur karena bisa mendarat dengan selamat di juanda, masih nunggu cek in jam 15.30 untuk penerbangan lanjutan ke mataram. Kenapa daku mau pakai batavia, itu gara-garanya, pada waktu nanya biro travel di jogja, dibilang kalau pesawatnya boeing 737-400 yang seharusnya menurut daku cukup lumayan & nyaman untuk penerbangan, ternyataaa.......
bersambung...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar