Rabu, 24 Oktober 2007

Efisiensi biaya yg salah kaprah

Pengalaman perjalanan Solo – Jogja – Surabaya - Palangkaraya yang melelahkan, tidak efisien & efektif
Juanda, 1 Agustus 2007

Hari ini daku berangkat dari jogja dengan lion air jam 06.00 wib menuju surabaya, tujuannya sih ke palangkaraya. Sebenarnya sih lebih enak via jakarta, karena dari solo bisa naik sriwijaya jam 07.50 wib ke jakarta, trus dilanjutkan jam 10.05 ke palangkaraya. Tapi berhubung diputuskan oleh bos dengan masukan dari rm, maka ditetapkan lewat surabaya, jadi lebih capek & lebih lama nyampenya. Bayangin aja jogja surabaya penerbangan jam 06.00 trus surabaya palangkaraya penerbangan 13.45 wib, yaahh nggak efektif banget kaann? Sebenarnya sih jatah dari solo ke surabaya lewat darat, tapi dengan penerbangan jam 13.45 wib, takut nggak keburu apalagi dengan adanya lapindo yang membuat jalurnya amburadul. Mungkin pertimbangannya sudah untung dikasih tiket pesawat, hlaa kalau mau saklek juga sih daku lebih suka darat, karena kalau lewat darat, berarti daku berangkat dari solo tgl 31-7-07 malam jam 22.00 wib, trus nginep dulu dihotel, baru siangnya berangkat ke bandara, jadi kan nggak capek seperti sekarang kan? Tapi yaahh nasibnya anak buah ya begini ini…. :D :p

Perhitungan itu baru dari segi waktu yang ditempuh, coba sekarang kita berhitung total biaya yang dikeluarkan.
Sriwijaya Solo – Jakarta – Palangkaraya pp totalnya 1.779.000 belum airport tax 30.000 x 2 ditambah airport tax di palangkaraya 25.000. Jadi total biaya yang harus dikeluarkan adalah 1.864.000
Sedangkan kalau dari jogja – surabaya – palangkaraya pp totalnya adalah 1.558.000 belum termasuk airport tax surabaya 30.000 x 2 ditambah airport tax palangkaraya 25.000. Karena daku berangkatnya pagi, maka masih harus ditambah biaya makan pagi plus minum dari pagi sampai siang selama menunggu di bandara juanda totalnya adalah 58.000+20.000=78.000
Total keseluruhannya adalah 1.558.000+163.000=1.721.000
Apabila untung ruginya diperhitungkan sbb :
1. via surabaya : biaya 1.864.000 plus biaya kehilangan waktu kerja per jam 200.000/8=35.000 x 5 jam = 175.000, sehingga total biaya sesungguhnya adalah 1.721.000+175.000=1.896.000 plus capek selama menunggu 5 jam di bandara juanda ( belum tahu rumusan utk translate capek ke rupiah heheheee ).
2. via jakarta : biaya 1.864.000 dan tidak ada waktu tunggu yang abnormal plus keuntungan dapat waktu kerja di palangkaraya lebih banyak, karena selisih waktu tiba di palangkaraya adalah 2 jam.

Hehehheee kelihatan jelas kan biaya sesungguhnya yang harus dikeluarkan?

Kembali ke penerbangan via jogja tadi, daku harus berangkat dari solo jam 04.00 wib, tapi jam 02.30 daku dah bangun, kemudian tidur lagi dan jam 03.00 bangun lagi, tidur lagi dan bangun tepat alarm hp bunyi yang menunjukkan pukul 03.25 wib.
Ngilangin ngantuk bentar dengan duduk2 & nyalain tv, kemudian baru nyalain pompa air untuk mengisi bak mandi. Setelah mandi, tak berapa lama sopir kantor nyampe untuk menjemput daku.
Hhhmm hari ini surprise bener, karena pesawat lion air JT560 itu duiingin banget, sampe2 bule cewek yang ada didepan seat daku juga kedinginan & matiin angin ac yang ada diatas kursi sebelah daku, padahal emang udah mati sih, tapi saking kedinginannya si bule sampe2 nyoba2 diputer, hlaaa ya malah nyala & malah kuenceng anginnya, trus diskusi ama bule cowoknya, baru dimatiin lagi, heheheeeeeee ada juga bule yang oon yaa? ;)

Trus nyampe di juanda jam 06.50 wib, daku ngambil bagasi trus tanya ke ruang batavia disitu, bisa ndak langsung check in sekaligus nanya kalau dari pengambilan bagasi itu, daku harus jalan kemana, abis bandaranya baru sih, apalagi daku dah lama nggak terbang via surabaya lagi, sekaligus pengalaman pertama ganti penerbangan di juanda ini.

Karena lapar, daku makan di café. Setelah makan, perhatian daku tertuju pada seorang pengunjung, bapak2, pake topi & pesen kopi hitam.
Yang menarik perhatian daku bukan karena bapak2 pake topi itu, tapi cara minumnya.
Cara minumnya itu yaa..., kopi dituang ke piring tatakannya, trus disruput. Waahh udah luama sekali daku tidak pernah menjumpai orang minum kopi dengan cara seperti ini.
Cara minum bapak tadi mengingatkan daku waktu kecil. Waktu dibuatin kopi oleh ibu, biasanya kan ngambil dari ceret yang baru saja mendidih, sehingga uapnya sampai mengepul. Naahh karena masih panas mongah2 itulah, maka cara minumnya dengan menuang kopi itu ke piring tatakannya, trus ditiup pelan2 & disruput, slruupp... slruuupp.. nyam nyam nyammm sedaaappp... segeerrr....

Duh... ngomong2 daku masih nunggu lama nih di juanda, soale penerbangan jam 13.45 wib ke palangkaraya.
Dah dulu yaa...mo tiduran nih, sampe jumpa ditulisan berikutnya.... sori kalo nulisnya acak adul heheheee.....

Tidak ada komentar: